Blog download ebook gratis pdf

Ebook novel gratis: Kubah


Ebook novel gratis: Kubah

Sinopsis:

Tanpa membentuk sebuah panitia, pekerjaan itu dimulai. Semua orang mendapat bagian menurut kecakapan masingmasing. Karman memberanikan diri meminta bagiannya. Ia menyanggupi membuat kubah yang baru bila tersedia bahan dan perkakasnya. Ketika tinggal dalam pengasingan Karman pernah belajar mematri dan mengelas. Keinginan Karman mendapat sambutan. Hasyim menjual tiga ekor kambing untuk membeli bahan-bahan pembuat kubah serta biaya sewa alat-alat las dan patri.

Hanya membuat sebuah kubah yang tidak terlalu besar. Berkerangka besi pelat, berkulitkan seng tebal. Semua orang tahu bagaimana bentuk sebuah kubah. Dengan upah tak seberapa besar, seorang las di pinggir jalan dapat menyelesaikan pekerjaan itu. Bilamana upah yang diterimanya lebih banyak, ia akan bekerja lebih hati-hati, lebih saksama. Jika kubah itu sudah dipasang menjadi mahkota mesjid, habislah segala urusan. Orang tak akan membicarakannya lagi, tidak juga tukang las itu.

Tetapi Karman menganggap pekerjaan membuat kubah itu sebagai kesempatan yang istimewa. Sesen pun ia tak mengharapkan upah. Bahkan dengan menyanggupi
pekerjaan itu ia hanya ingin memberi jasa. Bagaimana juga sepulang dari pengasingan ia merasa ada yang hilang pada dirinya. Ia ingin memperoleh kembali bagian yang hilang itu. Bila ia dapat memberi sebuah kubah yang bagus kepada
orang-orang Pegaten, ia berharap akan memperoleh apa yang hilang itu. Atau setidaknya Karman bisa membuktikan bahwa dari seorang bekas tahanan politik seperti dia masih dapat diharapkan sesuatu!

Review halaman 1
Dia tampak amat canggung dan gamang. Gerak-geriknya serba kikuk sehingga mengundang rasa kasihan. Kepada Komandan, Karman membungkuk berlebihan. Kemudian dia
mundur beberapa langkah, lalu berbalik. Kertas-kertas itu dipegangnya dengan hati-hati, tetapi tangannya bergetar. Karman merasa yakin seluruh dirinya ikut terlipat bersama
surat-surat tanda pembebasannya itu. Bahkan pada saat itu Karman merasa totalitas dirinya tidak semahal apa yang kini berada dalam genggamannya.

Sampai di dekat pintu keluar, Karman kembali gagap dan tertegun. Menoleh ke kiri dan kanan seakan ia merasa sedang ditonton oleh seribu pasang mata. Akhirnya, dengan
kaki gemetar ia melangkah menuruni tangga gedung Markas Komando Distrik Militer itu.

Terik matahari langsung menyiram tubuhnya begitu Karman mencapai tempat terbuka di halaman gedung. Panas. Rumput dan tanaman hias yang tak terawat tampak kusam dan layu.

Ebook Detail
*Title/ Judul: Kubah
*Size/ Ukuran: 601 KB
*Total page/ Halaman :134
*Type File : pdf
*Format : Ebook
Ebook Free Download

Download KLIK DISINI

0 komentar:

Posting Komentar

 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *