Sinopsis:
Tanpa membentuk sebuah panitia, pekerjaan itu dimulai. Semua orang mendapat bagian menurut kecakapan masingmasing. Karman memberanikan diri meminta bagiannya. Ia menyanggupi membuat kubah yang baru bila tersedia bahan dan perkakasnya. Ketika tinggal dalam pengasingan Karman pernah belajar mematri dan mengelas. Keinginan Karman mendapat sambutan. Hasyim menjual tiga ekor kambing untuk membeli bahan-bahan pembuat kubah serta biaya sewa alat-alat las dan patri.
Hanya membuat sebuah kubah yang tidak terlalu besar. Berkerangka besi pelat, berkulitkan seng tebal. Semua orang tahu bagaimana bentuk sebuah kubah. Dengan upah tak seberapa besar, seorang las di pinggir jalan dapat menyelesaikan pekerjaan itu. Bilamana upah yang diterimanya lebih banyak, ia akan bekerja lebih hati-hati, lebih saksama. Jika kubah itu sudah dipasang menjadi mahkota mesjid, habislah segala urusan. Orang tak akan membicarakannya lagi, tidak juga tukang las itu.
Tetapi Karman menganggap pekerjaan membuat kubah itu sebagai kesempatan yang istimewa. Sesen pun ia tak mengharapkan upah. Bahkan dengan menyanggupi
pekerjaan itu ia hanya ingin memberi jasa. Bagaimana juga sepulang dari pengasingan ia merasa ada yang hilang pada dirinya. Ia ingin memperoleh kembali bagian yang hilang itu. Bila ia dapat memberi sebuah kubah yang bagus kepada
orang-orang Pegaten, ia berharap akan memperoleh apa yang hilang itu. Atau setidaknya Karman bisa membuktikan bahwa dari seorang bekas tahanan politik seperti dia masih dapat diharapkan sesuatu!
Review halaman 1 |
---|
Dia tampak amat canggung dan gamang. Gerak-geriknya serba kikuk sehingga mengundang rasa kasihan. Kepada Komandan, Karman membungkuk berlebihan. Kemudian dia |
Ebook Detail |
*Size/ Ukuran: 601 KB
*Total page/ Halaman :134
*Type File : pdf
*Format : Ebook
Ebook Free Download
0 komentar:
Posting Komentar